The Hidden Paradise, Gili Labak Island. (Part 2)

Hai haiii daku malam ini mau ngelanjutin cerita liburan singkat ke Gili Labak minggu lalu. Jadi, di postingan aku kemarin yang ini, Gili Labak Island (Part 1) akhirnya kita ke rumah Ibu itu bicara-bicara lagi sambil tetep nawar harga #teteup hahaha ya kan siapa tau beliau mau nurunin lagi harganya. Yeah, akhirnya kita iyain tawaran si Ibu sambil selonjoran disediain bantal pula soalnya haha

Beberapa menit berlalu dan tiba-tiba si Bapak tukang php nelfon kita, ngasih kabar gembira dia akhirnya mau nganter kita berenam dengan harga 600K sore itu juga!!!  langsung deh kita pamit sama si Ibu yang susah ditawar itu . Oiya akhirnya kita sekalian nyewa peralatan snorkeling ke Ibu itu, secara kita cuma dapet perahu doang kan kesananyaaa. Dapet sepasang pelampung plus google mask seharga 35K, kita cuma sewa tiga pasang tapi. One step closer to Gili Labak Island, guyssss!!!

And here we gooooooo 

IMG_5183   IMG_5184

S__7282736

Sebelum berangkat, nunggu perahunya siap~

S__7282741

IMG_2463 Full team! And we’re ready to go!!!!

Yup! we’re that narcissistic haha so, kalian yang lagi baca ini sabar aja ya liatin foto-foto narsis kita :p

Sekitar pukul 04.30 WIB sore kita berangkat dari pelabuhan Kalianget, Sumenep menuju Pulau Gili Labak. Menurut penuturan bapak-bapak yang nganterin kita sih kesana itu makan waktu kurang lebih 2 jam. Gimana perasaan kami? Ya jelas sueneng lah! HELLLAAAWW~~ kenekatan kita diamini semesta bro hahaha. Karena aku percaya setiap kita menginginkan sesuatu dan mengungkapkannya peercaya gak percaya, semesta akan ikut berkonspirasi mewujudkan keinginanmu with its own way. And yes, we did it!

Yuk mari, eyke mau pamer foto-foto HAHAHAHA!

IMG_5195 IMG_5198 IMG_5252 IMG_5253 IMG_5254 IMG_5278

Ehem, sorry for not sorry for those narcissistic photos of ours 

Have I told you that this short vacation just like an earlier birthday present for me? Haha yup this is the best awesome and incredible birthday gift that my self had given to me! Ih lebay! Nggak lah! Absolutely not! Karena apa? Karena di sore itu aku sibuk merekam setiap hal yang sedang terjadi, matahari yang mulai turun dari persinggahannya, suara ombak, canda-tawa kita di tengah laut, desiran angin yang menyapa kami lembut, dan proses pergantian matahari dan bulan yang bertukar tugasnya. Aku sangat menikmati sekali semua itu, sangat sangat bersyukur untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi yang ternyata hasilnya mengagumkan! Menyibukkan diri dengan melihat alam dengan perspektif yang berbeda, perspektif yang baru. Merekam dalam ingatan semua yang di tangkap mata di hari itu. Daaan yang lebih gak terduga lagi sunset yang di berikan alam hari itu luar biasa indah! Ditambah gemerlapnya bintang-bintang yang terlihat sangat mencolok diantara kegelapan langit. Ditambah juga cahaya bulan yang memantulkan sinarnya diatas laut dan menerangi malam itu dengan epiknya. Pluuuus bulan yang tepat pada tanggal 4 April 2015 kemarin yang perlahan-lahan tertutup oleh bayangan bumi. Yes, it was a beautiful total lunar eclipse! Tapi sayang kita nggak bisa mengabadikan momen-sekali-seumur-hidup kami dengan kamera yang kami bawa. Kita gagal motoin itu bintang dan bulan sik, jadinya kita puas-puasin ngerekam indahnya semesta malam itu dengan hal yang lebih nyata, yaitu mata dan otak kita.

Pernah gak ngerasain tiduran di bawah hamparan kilaunya bintang di malam hari, di atas perahu yang terombang-ambing ombak di lautan? Denger suara mesin perahu yang berkolaborasi dengan deburan ombak di laut? Tawa-canda dengan teman yang asik sambil menikmati semua itu? Dan sadar kalau ternyata ribuan bintang yang ada di langit malam itu ternyata berkumpul tepat di atas kepala kita, seakan ikut memanjakan mata kita dengan keindahannya?

Satu pertanyaanku, maka nikmat Tuhan mana lagi yang akan engkau dustakan? (Ar-Rahman; 42) 

Karena terkadang manusia baru merasa benar-benar bersyukur dan melihat indahnya cipataan Tuhan saat ia benar-benar sedang menyatu dengan alam 🙂 Dan hal itu pula yang kami rasakan. Dan kami bersyukur, amat sangat bersyukur.

Selama 2 jam perjalanan menuju Gili Labak tak seujung kuku pun kami bisa lihat penampakan dari Pulau itu. Entah karena terlalu gelapnya keadaan atau entahlah :p nanya ke bapak yang nganterin kita juga percuma cuma di tunjukin arah pulaunya, pulaunya? Gak kelihatan blas! Pas kira-kira 30 menit mau nyampe baru tuh Pulau kelihatan batang hidungnya *emang lo pikir apaan Din -___-*

Fyuuuuh~~ capek juga 2 jam ada di perahu tapi gapapa sik suasananya cantik haha. Sekitar pukul 07.00 malam perahu kami touch down dengan indah di Pulau Gili Labak. Pas turun ada sedikit insiden gitu deh, aku gak seimbang nahan badanku pas turun dari perahu jadinya byur! basah deh celana eyke 😦 Tapiiiii you know what? AIR BENIIIIING BUUUANGET GUYS, TSAKEP! KETJEH! LAH POKOKNYAH padahal itu kondisinya pas malem loh cuma di terangi beberapa lampu yang agak jauh dari bibir pantai. Yang pertama kecium pas nyampe sini tuh bau amisnya ikan kreseh yang lagi di hamparin diatas engg apa ya gatau ngomongnya aku hahaha *maapkeun* di pinggir pantai ya pokoknya kayak yang di gambar ini lah 😀

Penampakan ikan  kreseh yang lagi di keringin pas paginya.

Penampakan ikan kreseh yang lagi di keringin pas paginya.

Kita dituntun ke rumah warga terdekat yang ada di pinggir pantai terus disuruh ngasih tau keberadaan kita ke penduduk disitu.

Udah ah akika capek nulisnya, entah bakal di update di postingan yang ini atau buat postingan yang baru, di tunggu aja yak! Daku bakal ceritain lanjutan cerita ini yang pasti bakal lebih seru, secara pengalaman bermalam di Pulau Gili Labak itu pengalaman yang gak bakal pernah di lupain buat aku pribadi sih hehehehe bye 

Seperti biasa, pamer foto lagi ah biar tambah greget kalian nunggunya 

Gak afdol kalo kesini ga foto di spot ini, camkan!

Gak afdol kalo kesini ga foto di spot ini, camkan!

4 thoughts on “The Hidden Paradise, Gili Labak Island. (Part 2)

  1. ayu zoey says:

    Utk informasi tentang gili labak biaya dan penginapan bisa hubungi saya, kebetulan rumah saya dipesisir desa kombang pulau poteran, langsung berhadapan dg pulau gili labak, jarak tempuh lebih cepat sekitar 1 jam perjalanan dan biaya lebih murah. Tiap minggu banyak wisatawan yg berangkat dari rumah karena jarak tempuh lebih cepat. Untuk yang lebih simple berangkat dari pelabuhan kalianget dengan biaya yang lebih mahal dan jarak tempuh sekitar 2-3jam
    Pin BB: 24ED643A 51C5955A
    No HP : 087750066266 / 083807163506

    #untuk BBM sinyal terkadang tidak mendukung bisa langsung hubungi nomer ponsel

    Like

Leave a comment